Renungan Harian Virtue Notes, 26 September 2010
Datanglah Kerajaan-MU
Bacaan : Matius 6 : 10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Perhatian kita harus dipancangkan kepada apa yang menjadi visi dan misi Yesus, yaitu kedatangan Kerajaan-NYA. Itulah sebabnya dalam Doa Bapa Kami TUHAN Yesus mengajarkan kalimat doa yang merupakan pola kehidupan yang harus diselenggarakan, bukan hanya diucapkan: “Datanglah Kerajaan-MU”.
Kerajaan ALLAH yang kita rindukan itu bukan kerajaan duniawi, melainkan Kerajaan kekal yang mulai saat ini seharusnya sudah kita rasakan dengan pemerintahan Kristus dalam hati kita, dan akan datang secara utuh dan lengkap saat Kristus menghancurkan seluruh kekuatan jahat, dan memerintah di langit baru dan bumi baru.
Untuk ini, kita harus dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi DIA. Kita harus bersyukur dalam segala keadaan hidup kita di dunia ini, dan tidak boleh menuntut agar hidup kita di dunia ini berkeadaan seperti yang kita inginkan. Hidup di dunia hanyalah masa persiapan menyambut kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan sempurna yang dirancang TUHAN di langit baru dan bumi baru.
Dengan memahami dahsyatnya kebenaran ini, kita harus menyadari bahwa Kekristenan tidak sama dengan agama-agama lain. Agama-agama lain mengajarkan kepada pemeluknya bahwa dengan mengikuti ajaran agama dan hukum-hukumnya, hidup akan dapat dijalani dengan lebih mudah dan bahagia karena hidup berkelimpahan secara materi dapat diraih. Maksudnya firdaus dialami di bumi ini dan diharapkan juga dialami di dunia yang akan datang. Tetapi Kekristenan tidak demikian.
Seseorang yang disentuh oleh Injil dan mengemban visi dan misi TUHAN akan memasuki kehidupan yang lebih sukar, sebab ia harus mengerti kebenaran dan hidup di dalamnya. Untuk dapat mengemban tugas sebagai saksi Kristus sampai ke ujung bumi, seseorang harus diproses menjadi manusia yang kembali seperti rancangan ALLAH yang mula-mula terlebih dahulu. Tahap ini tidak mudah, tetapi jika kita bersedia melaluinya, kita dapat menghayati apa artinya memiliki hati di Kerajaan Surga, bukan di bumi ini. Justru kesukaran yang kita alami di bumi ini akan mengingatkan kita untuk selalu mengatakan “Datanglah kerajaan-MU” dengan penuh kerinduan, sehingga sekalipun sukar, kita dapat tetap bersukacita di dalam Kristus.
Mulai saat ini marilah kita renungkan, apakah kita masih mau mengiring TUHAN atau tidak. Masih tetap mengiring TUHAN berarti kita harus mengenakan visi dan misi Yesus sebagai baju kehidupan kita, meskipun itu bisa berarti menunda kebahagiaan sampai di kerajaan-NYA nanti. Bila tidak, sia-sia kita menjadi Kristen.
Mengenakan visi dan misi Yesus berarti bersedia menempuh hidup yang lebih sukar.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Datanglah Kerajaan-MU
Bacaan : Matius 6 : 10
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Perhatian kita harus dipancangkan kepada apa yang menjadi visi dan misi Yesus, yaitu kedatangan Kerajaan-NYA. Itulah sebabnya dalam Doa Bapa Kami TUHAN Yesus mengajarkan kalimat doa yang merupakan pola kehidupan yang harus diselenggarakan, bukan hanya diucapkan: “Datanglah Kerajaan-MU”.
Kerajaan ALLAH yang kita rindukan itu bukan kerajaan duniawi, melainkan Kerajaan kekal yang mulai saat ini seharusnya sudah kita rasakan dengan pemerintahan Kristus dalam hati kita, dan akan datang secara utuh dan lengkap saat Kristus menghancurkan seluruh kekuatan jahat, dan memerintah di langit baru dan bumi baru.
Untuk ini, kita harus dipersiapkan menjadi umat yang layak bagi DIA. Kita harus bersyukur dalam segala keadaan hidup kita di dunia ini, dan tidak boleh menuntut agar hidup kita di dunia ini berkeadaan seperti yang kita inginkan. Hidup di dunia hanyalah masa persiapan menyambut kehidupan yang sebenarnya, yaitu kehidupan sempurna yang dirancang TUHAN di langit baru dan bumi baru.
Dengan memahami dahsyatnya kebenaran ini, kita harus menyadari bahwa Kekristenan tidak sama dengan agama-agama lain. Agama-agama lain mengajarkan kepada pemeluknya bahwa dengan mengikuti ajaran agama dan hukum-hukumnya, hidup akan dapat dijalani dengan lebih mudah dan bahagia karena hidup berkelimpahan secara materi dapat diraih. Maksudnya firdaus dialami di bumi ini dan diharapkan juga dialami di dunia yang akan datang. Tetapi Kekristenan tidak demikian.
Seseorang yang disentuh oleh Injil dan mengemban visi dan misi TUHAN akan memasuki kehidupan yang lebih sukar, sebab ia harus mengerti kebenaran dan hidup di dalamnya. Untuk dapat mengemban tugas sebagai saksi Kristus sampai ke ujung bumi, seseorang harus diproses menjadi manusia yang kembali seperti rancangan ALLAH yang mula-mula terlebih dahulu. Tahap ini tidak mudah, tetapi jika kita bersedia melaluinya, kita dapat menghayati apa artinya memiliki hati di Kerajaan Surga, bukan di bumi ini. Justru kesukaran yang kita alami di bumi ini akan mengingatkan kita untuk selalu mengatakan “Datanglah kerajaan-MU” dengan penuh kerinduan, sehingga sekalipun sukar, kita dapat tetap bersukacita di dalam Kristus.
Mulai saat ini marilah kita renungkan, apakah kita masih mau mengiring TUHAN atau tidak. Masih tetap mengiring TUHAN berarti kita harus mengenakan visi dan misi Yesus sebagai baju kehidupan kita, meskipun itu bisa berarti menunda kebahagiaan sampai di kerajaan-NYA nanti. Bila tidak, sia-sia kita menjadi Kristen.
Mengenakan visi dan misi Yesus berarti bersedia menempuh hidup yang lebih sukar.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar