RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Mencapai Standar TUHAN

Renungan Harian Virtue Notes, 20 September 2010
Mencapai Standar TUHAN


Bacaan : Matius 7 : 21-23

7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Sebenarnya jiwa manusia penuh dengan perbendaharaan yang busuk, yang membangun diri menjadi manusia yang tidak dikehendaki oleh ALLAH. Perbendaharaan itu antara lain: keserakahan, kesombongan, kebencian, ambisi atas kuasa, dan lain sebagainya. Semua itu merupakan penyakit jiwa yang tidak mudah disembuhkan. Banyak orang merasa sudah sembuh dari hal-hal itu, tetapi kenyataannya belum. Karena kelicikan hati seseorang, manifestasi dari kebusukan jiwanya tidak mudah dikenali, bahkan oleh dirinya sendiri. Pendidikan budi pekerti, pengembangan kepribadian dan berbagai ajaran etika sering hanya memoles bagian luarnya tetapi tidak memperbarui bagian dalamnya. Kepada orang-orang seperti itu, TUHAN menyatakan bahwa mereka tidak dikenal atau tidak dapat dinikmati oleh TUHAN (Mat. 7:21-23). Mereka berkeadaan jauh dari standar kesucian dan kebenaran TUHAN.

Bagaimana seseorang bisa menyadari bahwa dirinya masih berkeadaan jauh dari standar kesucian dan kebenaran TUHAN? Ia harus memiliki kesungguhan untuk mencapai standar hidup yang luar biasa. Ia tidak boleh merasa puas dengan kebaikan yang telah ia capai. Ia harus selalu bertanya, “Apakah ada yang lebih baik dari apa yang sudah kucapai hari ini?” Orang yang selalu ingin mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam kesucian TUHAN yang akan memperoleh jawaban. Bagaimana seseorang dapat dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi kalau ia sendiri tidak memiliki keinginan untuk mencapainya?

Banyak orang tidak memiliki kerinduan untuk mencapai tingkat kesucian dan kebenaran yang lebih tinggi, sebab mereka menganggap hal ini tidak terlalu penting. Bagi mereka segala kesenangan hidup lebih berarti dan membahagiakan. Tanpa disadari, mereka merendahkan nilai-nilai kesucian dan kebenaran TUHAN serta mencampakkannya seperti sampah. Pada dasarnya mereka menghina TUHAN, tetapi mereka tidak merasa demikian, sebab mereka masih melakukan kegiatan gereja dan dihargai oleh sesamanya sebagai orang baik padahal mendahulukan kegiatan gereja tidak selalu berarti mendahulukan Kerajaan ALLAH. Inilah orang-orang yang tidak mendahulukan Kerajaan ALLAH, tetapi mendahulukan hasrat keinginan dagingnya sendiri

Kerinduan untuk mencapai tingkat kesucian dan kebenaran yang lebih tinggi harus berangkat dari diri sendiri. Ini tidak bisa dipaksakan, karena ini adalah pilihan. Tetapi pilihlah dengan bijaksana, sebab bila seseorang menunda memilih hal ini, maka ia tidak akan memiliki kerinduan tersebut untuk selamanya.


TUHAN menginginkan kita terus-menerus berusaha mencapai tingkat kesucian dan kebenaran yang lebih tinggi.



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger