Renungan Harian Virtue Notes, 13 Juli 2010
Mencari Masalah
Bacaan : Roma 8 : 12–18
8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
TUHAN mengizinkan kita bergumul dengan masalah sampai bisa mengatasinya dan dibentuk menjadi pribadi yang berintegritas tinggi. Jadi, apabila kita tidak memiliki masalah, kita harus mulai mencari “masalah”, yaitu membantu memikul beban yang dihadapi orang lain. Inilah yang disebut sebagai “menjaga saudara” kita. Di kala tidak bermasalah, kita mencari masalah untuk kita pikul, yaitu menyelesaikan pekerjaan BAPA (Kis. 1:8). Di sini kita menemukan fakta bahwa orang yang mengikut TUHAN Yesus justru mencari masalah orang lain yang TUHAN percayakan untuk turut dipikulnya bersama. Memang tidak semua kesulitan orang dapat kita pikul, tetapi TUHAN pasti memberikan sejumlah proyek pekerjaan-NYA secara khusus kepada hamba-hamba-NYA.
TUHAN Yesus menyatakan bahwa orang yang mau mengikut DIA harus menyangkal diri dan memikul salib (Mat. 16:24). Dengan pernyataan ini IA hendak menunjukkan bahwa untuk mengikut-NYA, kita harus mengenakan pola hidup yang berbeda. Menyangkal diri artinya menanggalkan pola dan gaya hidup manusia pada umumnya, kemudian mengenakan pola dan gaya hidup warga Kerajaan Surga sebagai gantinya. Hukum kehidupan orang percaya adalah no crown without cross (tiada mahkota tanpa salib).
Rasul Paulus tegas berkata bahwa hanya orang yang menderita bersama dengan DIA akan dimuliakan bersama-sama dengan DIA (Rm. 8:17). Selanjutnya ia juga menyatakan bahwa penderitaan yang kita alami mengerjakan kemuliaan kekal (Rm. 8:18). Inilah yang tidak dipahami banyak orang. Mereka berpikir bahwa mengikut TUHAN Yesus akan membuat hidup jasmani mereka nyaman tanpa gangguan. Nyaman di dalam jiwa kita, ya, sebab IA memberi damai sejahtera, tetapi kita harus berani memasuki pergumulan untuk meneruskan karya keselamatan-NYA agar sampai ke ujung bumi.
Mencari Masalah
Bacaan : Roma 8 : 12–18
8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
TUHAN mengizinkan kita bergumul dengan masalah sampai bisa mengatasinya dan dibentuk menjadi pribadi yang berintegritas tinggi. Jadi, apabila kita tidak memiliki masalah, kita harus mulai mencari “masalah”, yaitu membantu memikul beban yang dihadapi orang lain. Inilah yang disebut sebagai “menjaga saudara” kita. Di kala tidak bermasalah, kita mencari masalah untuk kita pikul, yaitu menyelesaikan pekerjaan BAPA (Kis. 1:8). Di sini kita menemukan fakta bahwa orang yang mengikut TUHAN Yesus justru mencari masalah orang lain yang TUHAN percayakan untuk turut dipikulnya bersama. Memang tidak semua kesulitan orang dapat kita pikul, tetapi TUHAN pasti memberikan sejumlah proyek pekerjaan-NYA secara khusus kepada hamba-hamba-NYA.
TUHAN Yesus menyatakan bahwa orang yang mau mengikut DIA harus menyangkal diri dan memikul salib (Mat. 16:24). Dengan pernyataan ini IA hendak menunjukkan bahwa untuk mengikut-NYA, kita harus mengenakan pola hidup yang berbeda. Menyangkal diri artinya menanggalkan pola dan gaya hidup manusia pada umumnya, kemudian mengenakan pola dan gaya hidup warga Kerajaan Surga sebagai gantinya. Hukum kehidupan orang percaya adalah no crown without cross (tiada mahkota tanpa salib).
Rasul Paulus tegas berkata bahwa hanya orang yang menderita bersama dengan DIA akan dimuliakan bersama-sama dengan DIA (Rm. 8:17). Selanjutnya ia juga menyatakan bahwa penderitaan yang kita alami mengerjakan kemuliaan kekal (Rm. 8:18). Inilah yang tidak dipahami banyak orang. Mereka berpikir bahwa mengikut TUHAN Yesus akan membuat hidup jasmani mereka nyaman tanpa gangguan. Nyaman di dalam jiwa kita, ya, sebab IA memberi damai sejahtera, tetapi kita harus berani memasuki pergumulan untuk meneruskan karya keselamatan-NYA agar sampai ke ujung bumi.
0 komentar:
Posting Komentar