Renungan Harian Virtue Notes, 22 Juli 2010
Kemampuan Untuk Berbuah
Bacaan : Galatia 5 : 22–23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
TUHAN memberikan kuasa atau kemampuan bagi kita untuk berbuah. Ini diperuntukkan bagi pelayanan—baik pelayanan keluar atau penginjilan maupun pelayanan ke dalam. Dengan demikian maka gereja yang tidak memiliki kuasa Roh Kudus karena merasa tidak membutuhkanNYA dan tidak menghormatiNYA tidak akan bertumbuh, baik secara kuantitas maupun kualitas, karena Roh Kudus yang menolong kita untuk berbuah.
Kita harus dapat membedakan antara buah dan karunia. Karunia diberikan TUHAN tanpa melalui waktu dan pergumulan yang panjang, sementara buah dianugerahkan TUHAN kepada kita melalui sebuah pergumulan dan proses yang panjang, tidak dalam sekejap. Sebagai ilustrasi, ketika kita menanam sebuah pohon mangga, perlu waktu yang panjang sampai pohon itu berbuah. Tidak mungkin kita menanam biji mangga lalu besok paginya sudah berbuah.
Dalam hal ini perlu diketahui arah pelayanan pelepasan yang salah, yang mencoba menciptakan buah secara instan. Misalnya, orang mencoba membuang karakter yang tidak dewasa melalui pelayanan pelepasan agar dengan instan menjadi dewasa. Disebut mengusir roh malas, roh kebodohan, roh pelupa, dan sebagainya. Sesungguhnya tidak demikian, karena untuk menjadi dewasa, yang dibutuhkan bukan pelepasan melainkan bimbingan yang terus-menerus kepada seseorang, untuk melepaskan orang tersebut dari karakternya yang belum dewasa. Itulah sebabnya Paulus mengatakan, “ALLAH turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan… serupa dengan gambaran Anak-NYA” (Rm. 8:28–29). Yang dimaksud dengan kebaikan disini menunjuk kepada kepribadian yang serupa dengan Yesus, yaitu kepribadian yang penuh dengan buah Roh.
Perlu diketahui bahwa dalam Gal. 5:22–23 ditulis “buah Roh”, bukan “buah-buah Roh”. Dalam bahasa aslinya, kata buah (καρπὸς, karpós) ditulis dalam bentuk tunggal (singular). Jadi meskipun ditulis berbagai kebajikan yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri, itu semua merupakan satu paket. Roh Kudus hanya menghasilkan satu jenis buah, yaitu kepribadian yang serupa dengan Kristus. Seluruh kebajikan yang ada dalam buah Roh harus ada dalam hati orang yang mempunyai Roh Kudus. Namun karena disebut buah, proses untuk menumbuhkannya membutuhkan waktu. Karena itu bersabarlah mempelajari kebenaran sehingga buah Roh nyata dalam kehidupan kita, yaitu menampilkan pribadi Kristus.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Kemampuan Untuk Berbuah
Bacaan : Galatia 5 : 22–23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
TUHAN memberikan kuasa atau kemampuan bagi kita untuk berbuah. Ini diperuntukkan bagi pelayanan—baik pelayanan keluar atau penginjilan maupun pelayanan ke dalam. Dengan demikian maka gereja yang tidak memiliki kuasa Roh Kudus karena merasa tidak membutuhkanNYA dan tidak menghormatiNYA tidak akan bertumbuh, baik secara kuantitas maupun kualitas, karena Roh Kudus yang menolong kita untuk berbuah.
Kita harus dapat membedakan antara buah dan karunia. Karunia diberikan TUHAN tanpa melalui waktu dan pergumulan yang panjang, sementara buah dianugerahkan TUHAN kepada kita melalui sebuah pergumulan dan proses yang panjang, tidak dalam sekejap. Sebagai ilustrasi, ketika kita menanam sebuah pohon mangga, perlu waktu yang panjang sampai pohon itu berbuah. Tidak mungkin kita menanam biji mangga lalu besok paginya sudah berbuah.
Dalam hal ini perlu diketahui arah pelayanan pelepasan yang salah, yang mencoba menciptakan buah secara instan. Misalnya, orang mencoba membuang karakter yang tidak dewasa melalui pelayanan pelepasan agar dengan instan menjadi dewasa. Disebut mengusir roh malas, roh kebodohan, roh pelupa, dan sebagainya. Sesungguhnya tidak demikian, karena untuk menjadi dewasa, yang dibutuhkan bukan pelepasan melainkan bimbingan yang terus-menerus kepada seseorang, untuk melepaskan orang tersebut dari karakternya yang belum dewasa. Itulah sebabnya Paulus mengatakan, “ALLAH turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan… serupa dengan gambaran Anak-NYA” (Rm. 8:28–29). Yang dimaksud dengan kebaikan disini menunjuk kepada kepribadian yang serupa dengan Yesus, yaitu kepribadian yang penuh dengan buah Roh.
Perlu diketahui bahwa dalam Gal. 5:22–23 ditulis “buah Roh”, bukan “buah-buah Roh”. Dalam bahasa aslinya, kata buah (καρπὸς, karpós) ditulis dalam bentuk tunggal (singular). Jadi meskipun ditulis berbagai kebajikan yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri, itu semua merupakan satu paket. Roh Kudus hanya menghasilkan satu jenis buah, yaitu kepribadian yang serupa dengan Kristus. Seluruh kebajikan yang ada dalam buah Roh harus ada dalam hati orang yang mempunyai Roh Kudus. Namun karena disebut buah, proses untuk menumbuhkannya membutuhkan waktu. Karena itu bersabarlah mempelajari kebenaran sehingga buah Roh nyata dalam kehidupan kita, yaitu menampilkan pribadi Kristus.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar