RSS
email

Dapatkan Renungan Virtue Notes Langsung ke Email Anda!

Manusia Termostat

Renungan Harian Virtue Notes, 24 Juli 2010
Manusia Termostat

Seri : Dua Jenis Manusia


Bacaan : 1 Petrus 2 : 9

2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Orang yang berkualifikasi masuk kelompok manusia termostat sangat sedikit. Mereka adalah kelompok manusia yang tidak terpengaruhi oleh pola pikir dan pola tindak manusia disekitarnya. Walaupun secara lahiriah cara hidupnya kelihatannya sama, tetapi warna batinnya berbeda. Mengapa mereka tidak bisa dipengaruhi oleh dunia sekitarnya? Sebab mereka telah bertumbuh dalam kedewasaan rohani yang benar. Pertumbuhan kedewasaan rohani tersebut berawal dari pembaruan pikiran (Rm. 12:2). Pembaruan ini dimaksudkan agar kehidupan orang percaya tidak sama dengan dunia ini. Dalam hal ini setiap anak TUHAN harus belajar kebenaran Firman TUHAN terus-menerus untuk mengalami pembaruan pikiran.

Manusia termostat tidak dapat dipengaruhi dunia sekitarnya, tetapi memengaruhi dunia sekitarnya. Hidup mereka telah dipengaruhi begitu rupa oleh TUHAN, dan orang yang telah dipengaruhi oleh TUHAN adalah orang-orang yang dapat memengaruhi orang lain. Proses dipengaruhi TUHAN adalah proses panjang; tidak ada proses cepat atau kilat. Dalam hal ini dibutuhkan ketekunan untuk menjadi berbeda dengan dunia sekitarnya. Untuk memiliki pribadi yang dipengaruhi oleh TUHAN sehingga sewarna dengan TUHAN membutuhkan proses yang benar-benar panjang. Orang yang mau dipengaruhi TUHAN pikirannya harus dibuka selebar-lebarnya untuk dipenuhi oleh kebenaran Firman TUHAN.

Dari pertumbuhan kedewasaan rohani tersebut, manusia termostat telah mati bagi dirinya sendiri. Orang yang telah mati bagi dirinya sendiri dan hidup bagi TUHAN sepenuhnya adalah orang yang dapat memengaruhi orang lain. Orang yang masih hidup bagi dirinya sendiri tidak akan dapat memengaruhi orang lain, tetapi dipengaruhi dunia sekitarnya. Ikan yang hidup di laut yang asin tidak menjadi asin, tetapi kalau ikan tersebut mati, maka menjadi asin.

Kedewasaan rohani akan membangun kepribadian yang kuat. Kepribadian yang kuat ini tidak diatur atau dikendalikan oleh lingkungannya. Kepribadian yang kuat diimpartasi dari kepribadian Kristus sendiri, kepribadian yang dapat berfungsi sebagai terang dan garam dunia. Ibarat garam, ini garam yang benar-benar asin; ibarat lampu, ini lampu yang terangnya ribuan watt, sampai menyilaukan. Inilah yang dimaksudkan TUHAN bahwa kita harus memberitakan perbuatan baik TUHAN yang membawa kita keluar dari kegelapan ke dalam terang-NYA yang ajaib (1 Ptr. 2:9).



Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.


Bookmark and Share

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Lisensi Creative Commons
Renungan Virtue Notes is licensed under a Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di virtuenotes.blogspot.com.
 
Powered By Blogger