Renungan Harian Virtue Notes, 27 Juli 2010
Apakah Teologi Itu?
Bacaan : Lukas 2 : 41–52
2:41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Kita sudah sering mendengar kata teologi, tetapi sedikit yang mengetahui arti yang sebenarnya. Teologi adalah gabungan dari dua kata Yunani, yaitu Theós (θεός) dan lógos (λόγος). Theós artinya ALLAH, dan lógos artinya perkataan, ucapan, ilmu, pengetahuan atau pengertian. Maka teologi dapat diartikan sebagai ucapan tentang ALLAH, Firman tentang ALLAH, atau pengetahuan tentang ALLAH. Dalam arti sempit, teologi artinya ilmu tentang ALLAH, sedangkan dalam arti luas teologi adalah studi tentang keberadaan ALLAH, eksistensi pribadi-NYA, menyangkut karyakarya dan rencana-rencana-NYA untuk dipahami orang percaya sebagai pedoman atau kompas kehidupan.
Dari pemahaman inilah orang percaya seharusnya melandaskan pola berpikir, sikap hidup dan segala keputusannya. Dengan demikian maka teologi adalah pilar kehidupan yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang. Untuk itu teologi yang benar adalah yang berbasis pada ekstraksi yang murni dan benar dari Alkitab, sejajar dengan pengenalan akan TUHAN.
Perlu diketahui bahwa sebagai manusia, Yesus sendiri juga harus melalui proses mempelajari teologi. Lukas mencatat ketika berusia 12 tahun, Ia tertinggal di Bait ALLAH, mendengarkan dan bertanya kepada para alim ulama. Yesus bukan mau menguji para alim ulama. Keadaan tanya jawab yang digambarkan Lukas memang lazim terjadi saat itu. Itu membuktikan bahwa Yesus memang mau tahu.
Sangat disayangkan terdapat persepsi yang salah mengenai teologi. Ada orang yang berpandangan bahwa teologi adalah ilmu yang sulit dipahami, sehingga umumnya orang Kristen awam akan menolak atau resisten begitu mendengar kata teologi. Mereka menganggap bahwa teologi ada di kursi gading di mana yang bisa mencapai ke sana hanyalah para manusia yang “cerdik” yang sudah mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah tinggi teologi.
Ada lagi orang-orang yang beranggapan bahwa teologi hanya dapat dipahami oleh mereka yang memiliki karunia khusus. Tentu saja pandangan ini salah. Di samping itu dikesankan juga bahwa yang dapat mengenal rahasia TUHAN adalah hanya mereka yang memiliki pengalaman khusus dengan TUHAN. Ini justru dapat membangun mental block, di mana orang merasa tidak akan mampu memahami Alkitab. Mereka sudah menyerah sebelum berperang, mundur sebelum bertanding. Teologi tidak hanya diajarkan di sekolah Alkitab atau Sekolah Tinggi Teologia, tetapi seharusnya diajarkan di gereja bagi semua orang yang mengaku murid Kristus.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Apakah Teologi Itu?
Bacaan : Lukas 2 : 41–52
2:41. Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Kita sudah sering mendengar kata teologi, tetapi sedikit yang mengetahui arti yang sebenarnya. Teologi adalah gabungan dari dua kata Yunani, yaitu Theós (θεός) dan lógos (λόγος). Theós artinya ALLAH, dan lógos artinya perkataan, ucapan, ilmu, pengetahuan atau pengertian. Maka teologi dapat diartikan sebagai ucapan tentang ALLAH, Firman tentang ALLAH, atau pengetahuan tentang ALLAH. Dalam arti sempit, teologi artinya ilmu tentang ALLAH, sedangkan dalam arti luas teologi adalah studi tentang keberadaan ALLAH, eksistensi pribadi-NYA, menyangkut karyakarya dan rencana-rencana-NYA untuk dipahami orang percaya sebagai pedoman atau kompas kehidupan.
Dari pemahaman inilah orang percaya seharusnya melandaskan pola berpikir, sikap hidup dan segala keputusannya. Dengan demikian maka teologi adalah pilar kehidupan yang sangat menentukan kualitas hidup seseorang. Untuk itu teologi yang benar adalah yang berbasis pada ekstraksi yang murni dan benar dari Alkitab, sejajar dengan pengenalan akan TUHAN.
Perlu diketahui bahwa sebagai manusia, Yesus sendiri juga harus melalui proses mempelajari teologi. Lukas mencatat ketika berusia 12 tahun, Ia tertinggal di Bait ALLAH, mendengarkan dan bertanya kepada para alim ulama. Yesus bukan mau menguji para alim ulama. Keadaan tanya jawab yang digambarkan Lukas memang lazim terjadi saat itu. Itu membuktikan bahwa Yesus memang mau tahu.
Sangat disayangkan terdapat persepsi yang salah mengenai teologi. Ada orang yang berpandangan bahwa teologi adalah ilmu yang sulit dipahami, sehingga umumnya orang Kristen awam akan menolak atau resisten begitu mendengar kata teologi. Mereka menganggap bahwa teologi ada di kursi gading di mana yang bisa mencapai ke sana hanyalah para manusia yang “cerdik” yang sudah mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah tinggi teologi.
Ada lagi orang-orang yang beranggapan bahwa teologi hanya dapat dipahami oleh mereka yang memiliki karunia khusus. Tentu saja pandangan ini salah. Di samping itu dikesankan juga bahwa yang dapat mengenal rahasia TUHAN adalah hanya mereka yang memiliki pengalaman khusus dengan TUHAN. Ini justru dapat membangun mental block, di mana orang merasa tidak akan mampu memahami Alkitab. Mereka sudah menyerah sebelum berperang, mundur sebelum bertanding. Teologi tidak hanya diajarkan di sekolah Alkitab atau Sekolah Tinggi Teologia, tetapi seharusnya diajarkan di gereja bagi semua orang yang mengaku murid Kristus.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar