Renungan Harian Virtue Notes, 24 Februari 2012
The Silent Ruler
Bacaan: Yesaya 55:6
55:6 Carilah TUHAN
selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia
dekat!
Apabila kita mengakui bahwa kita hidup di
wilayah di mana ada Penguasa atas alam semesta ini, maka kita pasti
memperhatikan kewibawaan-Nya dan kedaulatan-Nya di wilayah pemerintahan-Nya
itu. Namun mungkin kita bertanya-tanya, mengapa sebagai Penguasa, Allah diam
saja? Ia lebih berperan sebagai The Silent Ruler—Penguasa yang Diam.
Seakan-akan tidak ada pemerintahan-Nya. Inilah yang membuat banyak orang
menganggap sepi pemerintahan Allah tersebut dan tidak memedulikannya sama
sekali. Mengapa Allah jarang menampakkan kehadiran-Nya secara nyata dengan
tanda-tanda lahiriah? Tuhan seperti hilang dari peredaran; tidak ada
gejala-gejala kehadiran-Nya.
Kalau pertanyaan itulah
yang ada di benak kita sekarang, sebetulnya kita masih harus banyak belajar.
Orang-orang Kristen yang mencari tanda-tanda lahiriah adalah yang masih belum
dewasa. Mereka seperti orang Farisi dan Saduki yang meminta tanda kepada Tuhan
Yesus untuk membuktikan bahwa Ialah Mesias. Mereka harus melihat terlebih
dahulu, baru percaya.
Orang percaya yang dewasa
sanggup menangkap kehadiran Tuhan, sehingga sekalipun tidak pernah melihat
tanda-tanda lahiriah pun ia tidak pernah bertanya, “Tuhan, di mana Engkau?”,
“Tuhan, mengapa Engkau diam saja?” Orang
percaya yang dewasa menemukan kehadiran Tuhan dalam pergumulan hidupnya setiap
hari.
Bagaimana agar kita bisa
merasakan kehadiran Tuhan? Bagaimana agar kita bisa bertumbuh semakin dewasa?
Yesaya menulis bahwa Tuhan sesungguhnya berkenan ditemui kita, asal kita
mencari-Nya. Jika kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, kita pasti akan
menemukan-Nya. Jika kita merindukan Tuhan dan sungguh-sungguh merasa
membutuhkan-Nya untuk bersekutu dengan-Nya, kita pasti menemukan-Nya. Kita bisa
melihat gerak Tuhan dalam segala peristiwa hidup yang kita alami; kita dapat
mendengar suara Tuhan dalam segala kejadian yang kita temui.
Sebaliknya jika kita tidak
merindukan Tuhan, maka tanpa bukti-bukti fisik kita pun akan semakin malas
mencari-Nya dan semakin kurang percaya bahwa Tuhan benar-benar Allah yang hidup
dan Mahahadir. Akhirnya kita tidak mampu percaya sama sekali. Mana yang kita
pilih? Setiap orang pasti memiliki pergumulan yang luar biasa dengan Tuhan.
Mari temukan bagian dan pengalaman kita pribadi dengan-Nya.
Jika kita mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh,
kita pasti akan menemukan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar