Renungan Harian Virtue Notes, 15 Februari 2012
Anugerah Yang Tiada Ternilai
Bacaan: Kejadian 6:7-8
6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan
menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik
manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara,
sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih
karunia di mata TUHAN.
Hidup yang diisi oleh gairah atau
semangat Tuhan Yesus bukanlah kehidupan yang menakutkan dan membuat seseorang
menjadi aneh serta tidak bisa menikmati kehidupan hari ini. Justru sebaliknya,
inilah kehidupan yang sangat bernilai luar biasa. Kristus adalah teladan
manusia yang sesuai dengan rancangan Allah semula, jadi kalau kita mau
dikembalikan kepada rancangan semula tersebut, mengenakan gairah-Nya adalah
suatu keharusan.
Jika kita diperkenankan
memiliki kehidupan yang bernilai tersebut, itu merupakan anugerah yang tiada
ternilai. Sama seperti Nuh, ketika ia menerima suara Tuhan untuk membuat
bahtera. Di satu sisi, Nuh harus memikul tanggung jawab yang besar; tetapi di
sisi lain, Nuh mendapat anugerah atau kasih karunia untuk diselamatkan bersama
dengan orang-orang yang dicintainya. Itulah yang dikatakan oleh Alkitab,
“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan” (ay. 8).
Jadi anugerah atau kasih karunia itu memuat tanggung jawab yang besar.
Tidak mungkin Allah yang bertanggung jawab memberi kita anugerah tanpa tanggung
jawab. Tetapi tanggung jawab tersebut tidak mengurangi nilai anugerah tersebut
sama sekali.
Panggilan untuk
mengenakan kehidupan Tuhan Yesus bukanlah beban, bukan sesuatu yang membuat
seseorang merasa tertekan dan teraniaya. Panggilan itu justru suatu anugerah. Hanya saja
sayang sekali karena banyak orang Kristen menganggap bahwa anugerah tidak perlu
diresponi dan tidak butuh keaktifan, mereka gagal untuk menerima anugerah
tersebut. Tanpa respons yang semestinya, kita tidak memasuki proses
keselamatan. Ironisnya, banyak orang merasa telah memiliki keselamatan itu
walaupun tidak mau bertindak secara memadai untuk meresponinya. Hati-hatilah
sebab ini merupakan kebodohan yang membinasakan.
Perlu dicatat serius bahwa
sesungguhnya tidak banyak orang yang memiliki kesempatan yang luar biasa ini.
Hanya orang yang terpilihlah yang mendapatkan kesempatan ini. Jika kita masih
bisa mengetahui kebenaran ini dan masih bisa belajar memahami petunjuk
pelaksanaan kehidupan sebagai anak-anak Allah, itu berarti kita termasuk orang
pilihan. Maka marilah dengan penuh ucapan syukur atas anugerah ini, kita serius
menyambut pemilihan tersebut dengan penuh tanggung jawab meresponinya.
Mengenakan gairah Tuhan Yesus merupakan anugerah
yang diberikan Allah hanya bagi umat pilihan.
Diadaptasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar