Renungan Harian Virtue Notes, 31 Agustus 2010
Daya Juang
Bacaan : 1 Yohanes 2 : 15–17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Kalau kita disebut “orang percaya”, semestinyalah kita percaya dengan apa yang TUHAN katakan dan perintahkan. Jangan kita kalah sebelum berperang, kita harus yakin segenap hati untuk melangkah menuju kesempurnaan. Walaupun kita tetap bersekolah, berkuliah, bekerja, atau berbisnis, kita harus tetap berjuang menjadi seseorang yang mencapai kebaikan seperti kebaikan yang TUHAN kehendaki. Untuk ini harus ada kehausan dan kelaparan akan kebenaran.
Seperti telah berulang-ulang dikatakan, orang tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Kalau kita mempunyai hasrat dan keinginan serta cita-cita yang melebihi kerinduan kita untuk menjadi berkenan di hadapan TUHAN, maka kita tidak akan optimal bertumbuh mengerti kehendak TUHAN. Orang yang senantiasa berfokus pada kebutuhan dunia dan jasmani tidak akan memiliki daya juang dan tidak akan memiliki semangat kudus untuk mengerti kehendak TUHAN dan melakukannya.
Berbahagialah orang yang mengambil keputusan untuk mencintai TUHAN lebih dari mencintai apa pun dan mencintai siapa pun. Ia akan memiliki api gelora daya juang yang jauh lebih kuat dibandingkan orang yang punya banyak hasrat dan keinginan dunia. Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengasihi dunia tidak memiliki kasih BAPA (ay. 15). Kita harus meninggalkan keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Ini pilihan yang mutlak harus dilakukan kalau seseorang mau selamat; respons yang semestinya terhadap keselamatan yang TUHAN berikan.
Apabila kita tidak bersedia melepaskan hasrat duniawi, berarti kita akan ikut binasa bersama dunia (ay. 17), sebab tidak akan ada daya juang untuk menjadi manusia ilahi yang diinginkan oleh TUHAN. Memang tidak salah kita memiliki uang, rumah, mobil dan sebagainya. Tetapi bila hasrat dan cita-cita untuk itu melampaui gelora kita untuk mengerti kehendak TUHAN, berarti hasrat itu telah menjadi berhala dan merusak bangunan hidup Kekeristenan kita. Manusia diciptakan segambar dengan ALLAH, jadi mempunyai kehendak dan hasrat juga seperti ALLAH. Namun kehendak kita harus diarahkan kepada fokus yang benar, focus kepada TUHAN saja. Tanpa gairah yang benar, maka kita menjadi orang yang sukar diajar dan dibentuk TUHAN.
Alkitab hanya memperingatkan kita, bahwa kalau kita mau hidup selama-lamanya, kita harus melakukan kehendak ALLAH dan meninggalkan hasrat duniawi. Tetapi TUHAN tidak akan memaksa kita. IA membiarkan kita untuk memilih, kepada siapa hasrat dan cinta kita akan kita tujukan. Tentukan pilihan yang benar.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Daya Juang
Bacaan : 1 Yohanes 2 : 15–17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Kalau kita disebut “orang percaya”, semestinyalah kita percaya dengan apa yang TUHAN katakan dan perintahkan. Jangan kita kalah sebelum berperang, kita harus yakin segenap hati untuk melangkah menuju kesempurnaan. Walaupun kita tetap bersekolah, berkuliah, bekerja, atau berbisnis, kita harus tetap berjuang menjadi seseorang yang mencapai kebaikan seperti kebaikan yang TUHAN kehendaki. Untuk ini harus ada kehausan dan kelaparan akan kebenaran.
Seperti telah berulang-ulang dikatakan, orang tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Kalau kita mempunyai hasrat dan keinginan serta cita-cita yang melebihi kerinduan kita untuk menjadi berkenan di hadapan TUHAN, maka kita tidak akan optimal bertumbuh mengerti kehendak TUHAN. Orang yang senantiasa berfokus pada kebutuhan dunia dan jasmani tidak akan memiliki daya juang dan tidak akan memiliki semangat kudus untuk mengerti kehendak TUHAN dan melakukannya.
Berbahagialah orang yang mengambil keputusan untuk mencintai TUHAN lebih dari mencintai apa pun dan mencintai siapa pun. Ia akan memiliki api gelora daya juang yang jauh lebih kuat dibandingkan orang yang punya banyak hasrat dan keinginan dunia. Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengasihi dunia tidak memiliki kasih BAPA (ay. 15). Kita harus meninggalkan keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. Ini pilihan yang mutlak harus dilakukan kalau seseorang mau selamat; respons yang semestinya terhadap keselamatan yang TUHAN berikan.
Apabila kita tidak bersedia melepaskan hasrat duniawi, berarti kita akan ikut binasa bersama dunia (ay. 17), sebab tidak akan ada daya juang untuk menjadi manusia ilahi yang diinginkan oleh TUHAN. Memang tidak salah kita memiliki uang, rumah, mobil dan sebagainya. Tetapi bila hasrat dan cita-cita untuk itu melampaui gelora kita untuk mengerti kehendak TUHAN, berarti hasrat itu telah menjadi berhala dan merusak bangunan hidup Kekeristenan kita. Manusia diciptakan segambar dengan ALLAH, jadi mempunyai kehendak dan hasrat juga seperti ALLAH. Namun kehendak kita harus diarahkan kepada fokus yang benar, focus kepada TUHAN saja. Tanpa gairah yang benar, maka kita menjadi orang yang sukar diajar dan dibentuk TUHAN.
Alkitab hanya memperingatkan kita, bahwa kalau kita mau hidup selama-lamanya, kita harus melakukan kehendak ALLAH dan meninggalkan hasrat duniawi. Tetapi TUHAN tidak akan memaksa kita. IA membiarkan kita untuk memilih, kepada siapa hasrat dan cinta kita akan kita tujukan. Tentukan pilihan yang benar.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar