Renungan Harian Virtue Notes, 1 Agustus 2010
Bukan Kegiatan Sesaat
Bacaan : Yohanes 12:24–26
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Harus terus diingatkan bahwa pelayanan tidak hanya dalam bentuk pekerjaan gerejani. Itu barulah satu dari sekian banyak cara untuk mempresentasikan atau mewujudkan panggilan pelayanan. Pada dasarnya pelayanan berorientasi pada usaha untuk memberitakan kabar tentang keselamatan dalam TUHAN Yesus kepada orang yang belum mengenal TUHAN Yesus. Bagi orang yang sudah menerima Injil, mereka harus didewasakan melalui pelayanan penggembalaan. Untuk ini orang perlu berjemaat. Bagi orang yang sudah mendengar Injil, tetapi belum membuka hati menerima TUHAN Yesus sebagai Juru Selamat, harus terus menerus diberi kesaksian yang baik melalui kehidupan orang percaya. Untuk menyelenggarakan pelayanan ini dibutuhkan perangkat dan berbagai fasilitas sebagai sarananya.
Tentu saja untuk membawa Injil ke tempat-tempat tertentu dibutuhkan dana. Di sini seorang pengusaha dapat mendukung dalam hal keuangan. Sedangkan pelaksanaan lapangan penginjilan dilakukan oleh seorang penginjil. Setelah orang-orang yang menerima berita Injil bertobat, maka dibutuhkan gereja, sarana tempat ibadah dan fasilitas penggembalaan. Tetapi pelayanan bukanlah kegiatan sesaat.
Pelayanan adalah irama kehidupan. Seorang yang meneladani kehidupan TUHAN Yesus, pasti memiliki hati seperti anggur yang tercurah (ay. 24). Pelayanan merupakan kebutuhan. Bila seseorang memiliki beban maka beban itu rasanya ingin dilepaskan, demikian pula dengan beban-beban terhadap keselamatan orang lain, maka ia akan berusaha untuk melepaskan beban itu dengan melayani mereka. TUHAN Yesus menyatakan itu sebagai rezeki atau makanan (Yoh. 4:34). Pelayanan merupakan pengabdian mutlak yang tidak bisa dihindari. Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita harus hidup untuk kepentingan-NYA.
TUHAN Yesus berkata, “Barangsiapa melayani AKU, ia harus mengikut AKU dan di mana AKU berada, di situpun pelayan-KU akan berada. Barangsiapa melayani AKU, ia akan dihormati Bapa.” (ay. 26) Pelayanan adalah gerak hidup manusia sampai maut menjemput kita. Kita tidak boleh berhenti melayani sampai jantung kita berhenti berdetak. Dengan memahami pelayanan seperti ini, maka setiap kita tidak boleh berpikir berhenti melayani. Hidup kita harus difokuskan kepada satu tujuan saja yaitu melayani TUHAN. Berhenti melayani berarti berhenti menyelenggarakan kehidupan. Kehidupan ini menjadi benar-benar bernilai kalau kita ada dalam pelayanan pekerjaan TUHAN. Sehingga prinsip hidup kita adalah “Pelayanan adalah hidupku”.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Bukan Kegiatan Sesaat
Bacaan : Yohanes 12:24–26
12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Harus terus diingatkan bahwa pelayanan tidak hanya dalam bentuk pekerjaan gerejani. Itu barulah satu dari sekian banyak cara untuk mempresentasikan atau mewujudkan panggilan pelayanan. Pada dasarnya pelayanan berorientasi pada usaha untuk memberitakan kabar tentang keselamatan dalam TUHAN Yesus kepada orang yang belum mengenal TUHAN Yesus. Bagi orang yang sudah menerima Injil, mereka harus didewasakan melalui pelayanan penggembalaan. Untuk ini orang perlu berjemaat. Bagi orang yang sudah mendengar Injil, tetapi belum membuka hati menerima TUHAN Yesus sebagai Juru Selamat, harus terus menerus diberi kesaksian yang baik melalui kehidupan orang percaya. Untuk menyelenggarakan pelayanan ini dibutuhkan perangkat dan berbagai fasilitas sebagai sarananya.
Tentu saja untuk membawa Injil ke tempat-tempat tertentu dibutuhkan dana. Di sini seorang pengusaha dapat mendukung dalam hal keuangan. Sedangkan pelaksanaan lapangan penginjilan dilakukan oleh seorang penginjil. Setelah orang-orang yang menerima berita Injil bertobat, maka dibutuhkan gereja, sarana tempat ibadah dan fasilitas penggembalaan. Tetapi pelayanan bukanlah kegiatan sesaat.
Pelayanan adalah irama kehidupan. Seorang yang meneladani kehidupan TUHAN Yesus, pasti memiliki hati seperti anggur yang tercurah (ay. 24). Pelayanan merupakan kebutuhan. Bila seseorang memiliki beban maka beban itu rasanya ingin dilepaskan, demikian pula dengan beban-beban terhadap keselamatan orang lain, maka ia akan berusaha untuk melepaskan beban itu dengan melayani mereka. TUHAN Yesus menyatakan itu sebagai rezeki atau makanan (Yoh. 4:34). Pelayanan merupakan pengabdian mutlak yang tidak bisa dihindari. Sebagai orang yang telah ditebus oleh darah Yesus, kita harus hidup untuk kepentingan-NYA.
TUHAN Yesus berkata, “Barangsiapa melayani AKU, ia harus mengikut AKU dan di mana AKU berada, di situpun pelayan-KU akan berada. Barangsiapa melayani AKU, ia akan dihormati Bapa.” (ay. 26) Pelayanan adalah gerak hidup manusia sampai maut menjemput kita. Kita tidak boleh berhenti melayani sampai jantung kita berhenti berdetak. Dengan memahami pelayanan seperti ini, maka setiap kita tidak boleh berpikir berhenti melayani. Hidup kita harus difokuskan kepada satu tujuan saja yaitu melayani TUHAN. Berhenti melayani berarti berhenti menyelenggarakan kehidupan. Kehidupan ini menjadi benar-benar bernilai kalau kita ada dalam pelayanan pekerjaan TUHAN. Sehingga prinsip hidup kita adalah “Pelayanan adalah hidupku”.
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar