Renungan Harian Virtue Notes, 11 Agustus 2010
Gagasan Terbaik
Bacaan : Yakobus 4 : 1–5
4:1. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"
Ada sebuah pertanyaan yang perlu kita renungkan: Mengapa TUHAN tidak menciptakan manusia lain, atau manusia baru yang bukan keturunan Adam dan Hawa, untuk mendiami langit dan bumi baru nanti?
Jawaban yang pertama, TUHAN sudah melepaskan ide atau gagasan-NYA yang terbaik dalam menciptakan manusia. Itu berarti tidak ada ciptaan yang lebih baik dari itu. Firman TUHAN menunjukkan bahwa ALLAH melihat segala yang dijadikannya itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Tidak ada gagasan yang lebih baik daripada yang TUHAN telah nyatakan, yaitu menciptakan manusia bersamaan dengan penciptaan alam semesta. Oleh karena manusia adalah ciptaan TUHAN yang terbaik, mahkota ciptaan TUHAN dan ide gagasan-NYA yang terbaik, berarti tidak ada spesies yang lebih baik daripada manusia. Karenanya TUHAN tetap mempertahankan manusia ini. Memahami hal ini, kita bisa mengerti betapa tragisnya akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa itu, sebab kejatuhan manusia ke dalam dosa berarti kerusakan mahkota ciptaan TUHAN yang terbaik.
Jawaban yang kedua, karena TUHAN hanya memberi jatah satu jenis roh untuk manusia. Hanya satu kali TUHAN mengalirkan roh dari dalam diri-NYA untuk menjadikan manusia sebagai makhluk hidup. IA menghembuskan nafas hidup, roh dari ALLAH (bukan Roh ALLAH) menjadi roh manusia (Kej. 2:7). Dari roh manusia ini lahir atau digandakan banyak roh manusia melalui proses perkawinan. Jadi TUHAN tidak menciptakan roh manusia lain. Dari roh manusia dalam diri Adam, kemudian memperbanyak diri menjadi banyak roh manusia lain.
Berkenaan dengan hal ini, TUHAN menginginkan dengan cemburu roh yang ditempatkan-NYA dalam diri kita untuk diselamatkan (Yak. 4:5). Maksudnya, IA menginginkannya dengan sangat, karena IA merasa berhak atasnya. Di sini digunakan kata “dengan cemburu”, karena roh itu memang milik TUHAN. Jadi sungguh luar biasa pertaruhan TUHAN menciptakan manusia ini, sebab kejatuhan manusia ke dalam dosa merupakan keadaan yang sangat menyedihkan dan mendukakan hati TUHAN. IA harus menyelamatkan manusia agar roh yang ditempatkan ALLAH dalam diri manusia tidak terseret ke api kekal oleh jiwa yang mencintai dunia.
Kenyataan ini sekali lagi membuktikan pengertian bahwa TUHAN hanya menciptakan roh manusia satu kali saja. IA tidak menciptakan roh manusia yang lain. Dengan hal ini, maka kita harus menghargai roh kita sendiri dengan berusaha untuk tidak hidup dalam percintaan dengan dunia (Yak. 4:4).
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
Gagasan Terbaik
Bacaan : Yakobus 4 : 1–5
4:1. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
4:5 Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"
Ada sebuah pertanyaan yang perlu kita renungkan: Mengapa TUHAN tidak menciptakan manusia lain, atau manusia baru yang bukan keturunan Adam dan Hawa, untuk mendiami langit dan bumi baru nanti?
Jawaban yang pertama, TUHAN sudah melepaskan ide atau gagasan-NYA yang terbaik dalam menciptakan manusia. Itu berarti tidak ada ciptaan yang lebih baik dari itu. Firman TUHAN menunjukkan bahwa ALLAH melihat segala yang dijadikannya itu sungguh amat baik (Kej. 1:31). Tidak ada gagasan yang lebih baik daripada yang TUHAN telah nyatakan, yaitu menciptakan manusia bersamaan dengan penciptaan alam semesta. Oleh karena manusia adalah ciptaan TUHAN yang terbaik, mahkota ciptaan TUHAN dan ide gagasan-NYA yang terbaik, berarti tidak ada spesies yang lebih baik daripada manusia. Karenanya TUHAN tetap mempertahankan manusia ini. Memahami hal ini, kita bisa mengerti betapa tragisnya akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa itu, sebab kejatuhan manusia ke dalam dosa berarti kerusakan mahkota ciptaan TUHAN yang terbaik.
Jawaban yang kedua, karena TUHAN hanya memberi jatah satu jenis roh untuk manusia. Hanya satu kali TUHAN mengalirkan roh dari dalam diri-NYA untuk menjadikan manusia sebagai makhluk hidup. IA menghembuskan nafas hidup, roh dari ALLAH (bukan Roh ALLAH) menjadi roh manusia (Kej. 2:7). Dari roh manusia ini lahir atau digandakan banyak roh manusia melalui proses perkawinan. Jadi TUHAN tidak menciptakan roh manusia lain. Dari roh manusia dalam diri Adam, kemudian memperbanyak diri menjadi banyak roh manusia lain.
Berkenaan dengan hal ini, TUHAN menginginkan dengan cemburu roh yang ditempatkan-NYA dalam diri kita untuk diselamatkan (Yak. 4:5). Maksudnya, IA menginginkannya dengan sangat, karena IA merasa berhak atasnya. Di sini digunakan kata “dengan cemburu”, karena roh itu memang milik TUHAN. Jadi sungguh luar biasa pertaruhan TUHAN menciptakan manusia ini, sebab kejatuhan manusia ke dalam dosa merupakan keadaan yang sangat menyedihkan dan mendukakan hati TUHAN. IA harus menyelamatkan manusia agar roh yang ditempatkan ALLAH dalam diri manusia tidak terseret ke api kekal oleh jiwa yang mencintai dunia.
Kenyataan ini sekali lagi membuktikan pengertian bahwa TUHAN hanya menciptakan roh manusia satu kali saja. IA tidak menciptakan roh manusia yang lain. Dengan hal ini, maka kita harus menghargai roh kita sendiri dengan berusaha untuk tidak hidup dalam percintaan dengan dunia (Yak. 4:4).
Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.
0 komentar:
Posting Komentar