Rabu, 24 Maret 2010
Menanggalkan keinginan kita bukan berarti kita tidak memiliki keinginan, tetapi kita mengisi jiwa kita dengan keinginan TUHAN semata-mata. Ini akan membuka kesempatan dimana kehendak TUHAN lah yang menguasai kehidupan kita. Dalam hidup ini, kita hanya mau melakukan kehendak-NYA. Orang yang berhasrat melakukan kehendak TUHAN akan diberi kepekaan oleh-NYA untuk mengerti apa yang dikehendaki-NYA, tetapi kalau seseorang tidak berhasrat melakukan kehendak TUHAN, TUHAN tidak akan memberitahu apa yang dikehendaki-NYA, ia tidak memiliki kepekaan untuk mengerti kehendak TUHAN.
Ingat, bahwa TUHAN tidak akan memberikan barang yang kudus kepada anjing dan tidak memberikan mutiara kepada babi (Matius 7 :6). Ucapan TUHAN Yesus ini jelas menunjukkan bahwa IA tidak akan memberikan sesuatu yang bernilai tinggi atau berharga kepada mereka yang tidak layak menerimanya atau yang tidak berkerinduan mengerti Firman untuk dilakukan.
Banyak orang merasa mengerti kehendak TUHAN itu tidak bagi semua orang, sebab mereka berpikir bahwa TUHAN tidak memberitahukan kehendak-NYA kepada manusia. Padahal bukan TUHAN yang tidak mau memberitahukan kehendak-NYA, tetapi sebenarnya memang dasarnya orang-orang itu tidak mau tahu kehendak TUHAN dan tidak bersedia melakukan kehendak-NYA. Orang-orang seperti ini dapat digolongkan sebagai manusia celaka. Sangat mengerikan, karena jumlah manusia yang celaka ini lebih banyak dari yang dilayakkan menerima kemuliaan bersama TUHAN Yesus Kristus.
TUHAN adalah pribadi yang lembut. IA tidak memaksa orang untuk mengerti kehendak-NYA dan melakukan kehendak-NYA tersebut. IA memberi kebebasan kepada setiap individu untuk bersikap terhadap TUHAN. Jadi, kalau hari ini TUHAN berkesan diam dan tidak peduli dengan keadaan hidup kita yang sering tidak melakukan kehendak-NYA, bukan berarti IA masa bodoh dan tidak peduli terhadap hal tersebut, TUHAN menghendaki kerelaan untuk melakukan kehendak-NYA. Hanya orang-orang yang haus akan kebenaran yang dipuaskan (Matius 5 : 6). Kalau seseorang tidak mengerti kehendak-NYA dan tidak bersedia melakukan kehendak-NYA dengan sukacita, maka TUHAN tidak memaksa orang tersebut mengerti kehendak-NYA dan melakukannya. Milikilah hati yang haus akan kebenaran dan berdoalah agar kita mengerti kehendak TUHAN.
0 komentar:
Posting Komentar