Bacaan : Efesus 5 : 15-18
Salah satu tanda seseorang yang telah hidup baru dalam TUHAN ialah hidup dalam penurutan terhadap kehendak TUHAN Yesus. Sebagai Gembala Yang Baik, IA menuntun kita dalam segala hal supaya kita menikmati damai sejahtera dan berkat-berkat-NYA. Iblislah yang mengacau keadaan, agar manusia tidak mengerti apa yang direncanakan-NYA. Iblis terus menerus membujuk orang percaya untuk tidak melibatkan TUHAN dalam seluruh gerak hidup ini.
Dalam pikiran orang Kristen, akhirnya banyak pertimbangan yang bukan berasal dari ALLAH. Kalau sudah demikian, berarti orang itu dalam pemilikan iblis, sebab ia tidak melaksanakan rencana ALLAH, tetapi rencananya sendiri yang dimotori oleh kuasa dari neraka. Contohnya, ada orang yang biasa berdoa, "Berkati rencanaku TUHAN," dan ada juga yang berkata, "Aku ingin hal ini TUHAN, berikanlah." Ini sama saja dengan minta legitimasi (pengesahan) tanpa terlebih dahulu mohon konfirmasi (persetujuan). Atau dengan bahasa yang sederhana : main todong aje! Sejatinya ini adalah sikap mengatur TUHAN. Dosa ini memiliki risiko atau konsekuensi yang berat. Oleh sebab itu anak-anak TUHAN dalam menyusun rencana, mencanangkan program harus berada dalam pimpinan TUHAN.
Mengapa orang tidak minta pimpinan TUHAN? Karena mereka tidak menganggap-NYA nyata, sebab IA tidak kelihatan. Kita harus belajar memperlakukan TUHAN sebagai ALLAH yang nyata, sebab memang demikianlah IA. IA adalah ALLAH yang lebih nyata dari apa yang dapat kita lihat dan sentuh, karena IA tidak berubah. Sebagaimana tokoh-tokoh iman dalam Alkitab begitu karib dengan ALLAH dan menerima pimpinan-NYA secara konkret, maka kita pun dapat menerima pimpinan-NYA secara nyata pula. IA akan menghargai kesediaan kita memohon pimpinan-NYA, dan IA akan bertindak menuntun langkah kita dan menunjukkan kita, apa yang baik dan apa yang membahayakan hidup kita.
Latihan demi latihan untuk menangkap dan menemukan pimpinan-NYA akan membuat kita semakin peka, sehingga dalam segala hal, kita dapat berjalan menurut pimpinan-NYA. Untuk itu, mulai sekarang kita harus mulai mempercakapkan : apa yang terjadi dalam hidup kita, rencana-rencana, kerinduan, keinginan, dan segala hal dalam hidup ini dengan TUHAN. Kita senantiasa hidup di hadirat-NYA. Kebiasaan ini akan membuat kita tidak akan melangkah tanpa doa, tanpa memohon pimpinan TUHAN. Kita jadi terbiasa bergaul dengan TUHAN dalam kehidupan kita, dan menghayati bahwa IA memang nyata. Kehidupan seperti ini indahnya tiada taranya.
Salah satu tanda seseorang yang telah hidup baru dalam TUHAN ialah hidup dalam penurutan terhadap kehendak TUHAN Yesus. Sebagai Gembala Yang Baik, IA menuntun kita dalam segala hal supaya kita menikmati damai sejahtera dan berkat-berkat-NYA. Iblislah yang mengacau keadaan, agar manusia tidak mengerti apa yang direncanakan-NYA. Iblis terus menerus membujuk orang percaya untuk tidak melibatkan TUHAN dalam seluruh gerak hidup ini.
Dalam pikiran orang Kristen, akhirnya banyak pertimbangan yang bukan berasal dari ALLAH. Kalau sudah demikian, berarti orang itu dalam pemilikan iblis, sebab ia tidak melaksanakan rencana ALLAH, tetapi rencananya sendiri yang dimotori oleh kuasa dari neraka. Contohnya, ada orang yang biasa berdoa, "Berkati rencanaku TUHAN," dan ada juga yang berkata, "Aku ingin hal ini TUHAN, berikanlah." Ini sama saja dengan minta legitimasi (pengesahan) tanpa terlebih dahulu mohon konfirmasi (persetujuan). Atau dengan bahasa yang sederhana : main todong aje! Sejatinya ini adalah sikap mengatur TUHAN. Dosa ini memiliki risiko atau konsekuensi yang berat. Oleh sebab itu anak-anak TUHAN dalam menyusun rencana, mencanangkan program harus berada dalam pimpinan TUHAN.
Mengapa orang tidak minta pimpinan TUHAN? Karena mereka tidak menganggap-NYA nyata, sebab IA tidak kelihatan. Kita harus belajar memperlakukan TUHAN sebagai ALLAH yang nyata, sebab memang demikianlah IA. IA adalah ALLAH yang lebih nyata dari apa yang dapat kita lihat dan sentuh, karena IA tidak berubah. Sebagaimana tokoh-tokoh iman dalam Alkitab begitu karib dengan ALLAH dan menerima pimpinan-NYA secara konkret, maka kita pun dapat menerima pimpinan-NYA secara nyata pula. IA akan menghargai kesediaan kita memohon pimpinan-NYA, dan IA akan bertindak menuntun langkah kita dan menunjukkan kita, apa yang baik dan apa yang membahayakan hidup kita.
Latihan demi latihan untuk menangkap dan menemukan pimpinan-NYA akan membuat kita semakin peka, sehingga dalam segala hal, kita dapat berjalan menurut pimpinan-NYA. Untuk itu, mulai sekarang kita harus mulai mempercakapkan : apa yang terjadi dalam hidup kita, rencana-rencana, kerinduan, keinginan, dan segala hal dalam hidup ini dengan TUHAN. Kita senantiasa hidup di hadirat-NYA. Kebiasaan ini akan membuat kita tidak akan melangkah tanpa doa, tanpa memohon pimpinan TUHAN. Kita jadi terbiasa bergaul dengan TUHAN dalam kehidupan kita, dan menghayati bahwa IA memang nyata. Kehidupan seperti ini indahnya tiada taranya.
0 komentar:
Posting Komentar